Tgl 8 september 2007 kemarin, saya diminta BEM jurusan Pendidikan Luar Biasa UNJ untuk menjadi MC pada kegiatan mereka. Dan sungguh luar biasa, dalam seumur hidup saya, belum pernah saya diminta untuk menjadi MC pada kegiatan seperti itu. Kegiatannya sih sederhana, cuma sekedar pentas seni dan kreatifitas. Tetapi yang luar biasa adalah pengisinya, mereka adalah anak - anak yang diberikan ALLOH SWT, sedikit "kekurangan" tapi hari itu saya justru tidak melihat kekurangan yang ALLOH berikan tetapi "kelebihan" luar biasa dari zat yang Maha Dahsyat pada anak - anak itu.
Ingin sekali rasanya saya menangis saat itu tetapi apa daya saya harus menjadi MC dan tetap harus profesional, sehingga air mata itu saya tahan dan saya tumpahkan ketika saya sudah sampai di rumah. Sebenarnya bukan masalah pentas seninya yang membuat saya menangis, tetapi mereka yang tampil itu yang membuat saya menangis sekaligus iri pada mereka.
Mereka memang ada yang tuna rungu sekaligus tuna wicara, tetapi hari itu mereka menampilkan suguhan yang spektakuler, mereka menyuguhkan nyanyian isyarat, sungguh baru kali itu saya melihat penampilan nyanyian isyarat. Bagi saya itu adalah prestasi luar biasa yang anak - anak itu buat, sungguh lebih mudah menyanyi dengan suara ketimbang dengan bahasa isyarat. Mereka benyanyi dengan iringan lagu yang sebenarnya tidak mereka dengar, sungguh irama isyarat yang mereka tampilkan betul - betul sejalan dengan irama musik, mereka menyanyikan lagu andai kutahu dari ungu dan bunda dari potret. Wah, sungguh pengalaman luar biasa bagi saya, anak - anak itu dengan penuh perjuangan bernyanyi hanya untuk satu lagu, membuat saya jauh lebih terkesan dibanding penyanyi aslinya yang membawakan.
Bukan hanya nyanyian isyarat yang tampil di panggung, ada seorang gadis hebat dengan segala kelebihannya membawakan sebuah cerita yang menggugah hati. Padahal mungkin orang akan melihatnya sebagai gadis yang lemah dan kekurangan. Kreatifitas demi kreatifitas terus bergulir, semuanya anak - anak "hebat" yang tampil. Bahkan yang cukup menarik hati saya adalah anak autisme dan hiperactive juga turut tampil, sampai - sampai tidak terlihat kalau mereka anak - anak autisme,walaupun setelah tampil terlihat kembali perbedaannya. Wow, ternyata mereka juga bisa seperti halnya anak normal.
Ada satu hal yang menarik perhatian saya, ketika ada seorang gadis kecil berjilbab, tiba - tiba naik ke atas panggung dan memukul - mukul saya. Saya tahu gadis kecil itu memukul saya bukan karena dia marah dan benci pada saya, tetapi karena dia suka dan mau mengajak saya bermain. Selepas acara, saya-pun menghampirinya dan mencoba mengajaknya berkenalan dan ia-pun mencium tangan saya, walaupun sebelumnya saya dicubitnya, tidak masalah yang penting anak itu senang.
TUHAN......hari ini engkau berikan pelajaran berharga pada saya, bahwa dibalik kekurangan ada kelebihan. Saya tahu TUHAN...engkau tidak pernah mendzalimi makhluk ciptaan-mu, engkau membuat seperti itu agar orang lain bisa mengambil pelajaran darinya...
TUHAN....hari ini aku sadar bahwa aku harus jauh lebih berprestasi dari anak - anak yang Engkau beri kelebihan dibalik kekurangan yang kau berikan. Aku lahir normal, maka aku harus lebih berprestasi dari mereka....
Yang paling penting, aku harus bisa bermanfaat buat mereka.
TUHAN...izinkan aku bisa berbuat yang terbaik buat mereka dengan prestasi - prestasiku....
Saturday, September 15, 2007
Subscribe to:
Posts (Atom)